Halo Semua! Di 'Baca-baca' kamu bisa baca-baca semua karangan originil milik saya sepuasnya yang kamu mau! Gratis, gak pakai bayar! Cuma, please don't be a SILENT READER ya ^^

Selasa, 22 Maret 2011

My Story, My Fairytale 「CHAPTER 3」

「CHAPTER 3」



Aku dan Beby berjalan menuju gerbang dengan kaki super pegel habis disetrap.
“Beby! Mau pulang ya?” tanya cowok di dalam mobil freed putih itu.
“Iya kak. Hehe.” Beby mengangguk kecil.
“Yuk, naik. Aku anter sampe rumah.” tawar cowok itu.
“Nggak ngerepotin kak?” Beby nggak mungkin nolak. Secara, kakinya tuh udah pegel setengah mati dan dia nggak mungkin kuat jalan lagi.
“Udah. Naik aja.”
“Ya udah deh. Yuk Ney.”
“Eh.. Aku nggak deh. Kalian aja.” aku ngertiin kamu kok Beb. Bisa jadi kambing congek dong aku kalau ikut kalian berdua.
“Yakin Ney?”
“Masuk aja. Aku nggak gigit kok.” kata kak Charlie sambil tertawa.
“Nggak deh. Lagian rumahku nggak sejalan sama rumah Beby.”
“Oh. Ya udah kalo gitu.”
“Duluan ya Ney.”
“He-eh.”
Mobil freed putih itu melesat pergi.

TIN TIN
Ada motor di belakangku. Aku bergeser agak kepinggir supaya dia bisa lewat. Tapi..
TIN TIN TIN
′Pengen ditonjok nih orang.′
“Hey.”
′Lha. Manggil pula.′
Aku menoleh dan..
Oh! Si cowok-mirip-YSH-menurut-Beby!
“Mau pulang?”
“Eh.. Iya.”
′Hm? Mau nawarin tumpangan nih ceritanya?′
“Oh.. Ya udah deh. Duluan ya!” dia pergi begitu saja.
“Lha... Gw pikir mau nawarin tumpangan. Halah-halah!”

#NEXT DAY


Aku membuka pintu atap sekolah. Dengan sejuta harapan cowok-mirip-YSH-menurut-Beby itu ada di sana.

′Hm.. Nggak ada..′
Aku melihat ke sekeliling. Tetap tak ada. Aku pun beranjak untuk pergi.
“Hey bajak laut!” suara itu sepertinya memanggilku.
“Oh. Kamu. Tadi kamu panggil aku.. Bajak laut?”
Cowok itu tersenyum.
“Bukannya waktu itu kamu sendiri yg bilang di sini?”
′Ah! Jadi dia denger semua? Huaaa.. Malunya..′
“Itu kan cuma.. Em.. Perasaan tadi nggak ada org di sini. Kamu muncul darimana?”
“Tuh.” dia menunjuk ke arah sebuah gudang.
“Gudang?”
“Bukan. Atasnya.”
“Kamu manjat ke situ?”
“He-eh. Mau coba?”
“Gak ngeri apa?”
“Udah, gak apa-apa. Yok.”
Tembok gudang itu lumayan tinggi untuk dinaiki.
“Wah. Gimana caranya kamu naik ke situ?”
“Naik.” dia membungkukkan badan.
“Ha?”
“Naik ke pundak gw.”
“Tapi..”
“Cepetan.”
′Gak bakal remuk nih pundaknya?′
Akhirnya dengan susah payah aku berhasil naik dan..
“Wah! Pemandangannya lebih keren dari sini ternyata!”
“Hati-hati jatuh. Kayak lg naik pesawat kan?”
Aku mengangguk kecil.
“Tapi jgn kasih tau siapa-siapa loh. Ini harta karun yg aku temuin.”
“Nyindir nih?”
Dia tertawa. Makin tertawa makin mirip YSH. Widihh..
“Ngomong-ngomong, nama loe siapa?” huh. Dia pakai kata 'loe-gw'. Kenapa nggak 'aku-kamu' sih? Nggak sopan deh.
“Gw Neysha. Loe?”
“Ryan.” dia tersenyum lagi.

“Ney. Loe tiap ari kok ngilang mulu. Ke mana aja?” tanya Beby dengan gaya detektifnya.
“Err.. Gw.. Gw ke perpus.”
“Masa sih. Rajin amet tiap hari ke perpus.”
“Loe hari ini pulang bareng Charlie lg?”
“Emm.. Iya. Bareng gak?”
TIN TIN
Klakson itu terdengar familiar.
“Hey.”
Ryan!
“Eh. Elo.”
Beby menyenggol siku, memberi isyarat untuk dikenalkan sama Ryan.
“Oh ya. Kenalin, ini Beby. Beb, ini Ryan.”
“Beby.” kata Beby sambil menjulurkan tangan.
“Ryan.” Ryan menyambut tangan itu.
“Mau pulang?” tanya Ryan kepadaku. Aku mengangguk kecil.
′Pasti nanya doang.′
“Mau dianterin?”
Wah. Lho? Tumben nih.
“Mau dooong!” celotos Beby.
Apa-apaan sih Beby. Yang ditanya siapa, yang jawab siapa.
“Maksud gw, Neysha pasti mau. Iya kan Ney? Lagian gw gak bisa nemenin dia pulang. Jadi anterin ya Ryan.”
“Yee.. Kapan jg loe pernah nemenin gw pulang.”
“Kapan-kapan deh. Dah Ney! Dah Yan!”
“Haiss.. Sori ya.. Beby itu memang kadang...”
“Udah. Naik aja.” Ryan memberikan helmnya padaku.
“Rumah loe di mana?”
“Deket kok.” jawabku sambil mengenakan helm. “Jalan Anggrek sana.”
“Oh..”

IN FRONT OF HOME

“Makasih ya. Nih helmnya.”
“Okay. See you.” Ryan tersenyum lalu pergi.

“Ma. Neysha pulang.” kataku sambil membuka pintu.
“Nah!” teriak seseorang yg berdiri di balik pintu.




“Astaga! Keysha! Loe bisa bikin gw kena penyakit jantung tau gak.”
“Ma! Ma! Liat deh. Kak Neysha pulang dianter cowok!” Keysha berlari ke dapur, sepertinya ingin segera melapor apa yang baru dia lihat.
“Grr.. Dasaarr.”
Keysha itu adik aku satu-satunya. Kami cuma 2 bersaudara. Memang, kadang tuh dia suka nge-BT-in.


# FEW DAYS LATER



“Ney. Loe pulang duluan gih. Gw masih ada urusan.”
“Urusan apa?” aneh. Biasa Beby selalu nempel sama aku sampai depan gerbang.
“Gw.. Ada janji.”
“Sama Charlie?”
“Emm.. Iya. He he.”
“Oh. Ngerti deh. Duluan ya.” dasar Beby. Kalau ada Charlie, gw dilupain deh.

′Hm..Ryan jg gak keliatan hari ini. Biasa dia sama motornya suka nongol pas jam pulang.′



@HOME


“Ma! Neysha pulang!”
“Yuk kak. Cabut.”
“Apaan sih. Orang baru nyampe loe suruh cabut.”
“Kita mau ke mall sayang. Kamu ikut kan?”
“Oh. Ma? Gak salah? Keysha yg nyetir? Mau asuransiin jiwa dulu nih.” kataku melihat Keysha yg memegang kunci mobil.
“Takut gak usah ikut!”
“Gak apa-apa kok. Hitung-hitung buat latihan.” kata mama mencoba meyakinkan.



@MALL


“Lapeerr. Makan yuk.” rengek Keysha.
“Ok deh. Mau makan di mana?” tanya mama.
“Makan di foodcourt aja.”
“Café itu aja kak. Ya ma?”
“Foodcourt aja!”
“Café!”
“Aduh aduh. Daripada pusing, mending kalian suit deh.” Mama pinter. Suit sih gampang..
“Yes. Foodcourt! We're coming!” kalau soal suit, Keysha pasti kalah. Hahaha!


“Pilih tempat dulu gih.” kata mama.
“Sini a...” aku terdiam.
Aku melihat 2 org yg duduk di meja pojok.
Itu kan...
Ryan. Dan...


Beby!









TO BE CONTINUED


:D
Thanks for reading..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar