Halo Semua! Di 'Baca-baca' kamu bisa baca-baca semua karangan originil milik saya sepuasnya yang kamu mau! Gratis, gak pakai bayar! Cuma, please don't be a SILENT READER ya ^^

Selasa, 22 Maret 2011

Regret

Just another love story :)





Regret


-Penyesalan selalu datang terlambat-








Aku hanya ingat saat truk besar itu melaju cepat ke arah kami. Setelah itu, semuanya menjadi gelap.




“Hyun Gi! Akhirnya kamu sadar juga. Syukurlah.” Kata eomma sambil menangis di sampingku.
Apa yang telah terjadi?
Eomma benar-benar takut. Sudah 10 hari kamu tidak sadarkan diri.”
“10 hari?”
Ne. Kamu koma selama 8 hari.”
Semakin kupaksa untuk mengingat kepalaku semakin terasa sakit. Kini baru kusadari, aku sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit. Kesadaranku masih lemah. Kepalaku pusing dan seluruh badanku terasa sakit.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Nam Hee!
Eomma! Nam hee. Di mana dia? Bagaimana keadaannya?”
Aku mencoba bangkit dari tempat tidur putih itu, namun kondisi tubuhku tidak mendukungku.
“Hyun Gi, kamu belum boleh banyak bergerak!”
“Tapi Eomma..”
Mianhae Hyun Gi-a..” eomma kembali menangis. Tangisannya membuatku semakin panik.
Eomma! Katakan padaku. Di mana Nam Hee?”
“Nam Hee sudah..”
“Sudah apa Eomma??”
Mimik wajah itu membuatku tahu, aku sudah kehilangan Nam Hee.


Nam Hee mengalami koma sepertiku, namun ia sudah sadar di hari ke-2. Delapan hari setelah sadar, Nam Hee menghembuskan nafas terakhirnya. Dia pergi meninggalkanku begitu saja.





“Syukurlah hari ini kamu sudah dibolehkan pulang.” Kata eomma yang sedang membereskan barang-barangku.
Aku hanya diam dan menatapi jendela. Masih memikirkan Nam Hee yang sudah tiada. Kalau saja hari itu aku mempercayainya.


Flashback
Hati seperti ditusuk-tusuk melihat Nam Hee bersama lelaki itu. Aku tidak bisa membiarkan mereka begitu saja.
“Nam Hee.”
Nam Hee terlihat sangat kaget saat mendapatiku berdiri di antara mereka.
“Hyun.. Hyun Gi..”
Tanpa sempat berkata apa-apa, aku mendaratkan sebuah pukulan keras tepat di wajah lelaki itu.
“Hyun Gi a! Apa yang kamu lakukan?!”
Aku menarik tangan Nam Hee dan memaksanya masuk ke dalam mobil.
“Hyun Gi, kenapa kamu bersikap seperti ini?”
“Harusnya aku yang bertanya padamu?! Ternyata benar kata orang, kamu..”
“Ini semua tidak seperti yang kamu kira!”
“Nam Hee, apa lagi yang perlu kamu sembunyikan? Semua sudah jelas. Padahal aku selalu mengabaikan kata-kata orang. Aku selalu berusaha mempercayaimu.”
“Hyun Gi.. Awas!!”
BRAK!


Flashback end

“Hyun Gi, kamu tidak apa-apa?” tanya Eomma,Eomma sudah membeli kue tart. Hari ini kita rayakan ulang tahunmu di rumah ya?”
Eomma.. bolehkah aku pergi melihat Nam Hee?”






Aku menatapi rerumputan yang luas dan indah ini. Di sinilah tempat Nam Hee berbaring. Dia telah tidur untuk selamanya. Air mataku yang telah penuh di pelupuk mata jatuh seketika saat melihat makam Nam Hee. Kenapa ini semua harus terjadi?
Kalau saja kami tidak bertengkar, kalau saja aku bisa lebih sabar. Semua tidak akan berakhir seperti ini.








“Saengil chuggaeyo.” Eomma mencium pipiku. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman.
Eomma, di mana handphoneku?”
“Di laci meja kamarmu. Eomma terus membiarkannya di sana.”
“Aku ke kamar dulu.”’



Aku membuka laci meja kecil itu, lalu mengambil handphoneku. Aku hanya ingin melihat foto-foto Nam Hee.
8 New messages
Aku membuka inbox untuk melihat pesan. Dan ternyata, semua itu pesan dari Nam Hee.
Setiap pesannya hanya bertuliskan 1 huruf yang berbeda-beda.
Pesan pertama, T
Pesan kedua, E
Pesan ketiga, Q
Pesan keempat, U
Pesan kelima, I
Pesan keenam, E
Pesan ketujuh, R
Pesan kedelapan, O

Anehnya, Nam Hee mengirim 1 pesan setiap harinya. Aku melihat tanggal pesan itu dan baru ku ketahui, Nam Hee mengirim 1 pesan setiap hari selama ia sadarkan diri.
Lalu apa arti pesan-pesan ini?
T, E, Q, U, I, E, R, O.
Tequiero? Aku benar-benar tidak mengerti.








2 minggu kemudian...



“Hyun Gi a! Ada yang mencarimu.”
Ne, eomma!”
Begitu pintu kubuka, aku melihat sosok yang sangat tidak ingin kutemui. Sosok yang yang kudaratkan tinju di wajahnya. Lelaki yang bersama Nam Hee saat itu.
Annyeong. Jeong Chul imnida.” Lelaki itu menjulurkan tangannya, namun aku sama sekali tidak menghiraukannya.
“Kamu pasti bingung kenapa  aku ke sini. Kamu juga pasti kesal.”
“Tidak usah berbasa-basi. Katakan saja apa maumu.”
“Baiklah, sebelumnya aku ingin meminta maaf, karena baru bisa datang hari ini. Tujuanku kemari adalah untuk menjelaskan kejadian hari itu.
Nam Hee dan aku hanya berteman, kami adalah teman satu kerja. Atau mungkin kamu tidak tahu Nam Hee bekerja part time?”
Part time?”
Ne. Nam Hee membutuhkan uang. Dia ingin memberikan kado ulang tahun yang bagus untukmu. Di hari itulah, kami bertemu untuk membahasnya. Tapi kamu malah datang dan merusak rencana Nam Hee.”
“Maksudmu?”
“Kamu sudah salah paham.”
“Jadi.. kalian..”
“Kami hanya berteman. Itu saja.”
“Tidak mungkin..”
“Nam Hee benar-benar menyayangimu. Tapi kamu malah meragukan perasaannya.”
Semua pernyataan lelaki itu membuatku tak mampu berkata lagi.
“Ya sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Itulah takdir kalian. Kamu harus bisa menerimanya.”




Ternyata semua ini terjadi karena salahku. Aku yang telah mengacaukan semuanya.
Aku membuka kembali pesan dari Nam Hee. Tequiero. Aku merasa pernah mendengar kata ini.



Flashback
“Spanyol?”
Ne. Aku ingin sekali pergi ke sana. Tapi aku sama sekali tidak bisa bahasa Spanyol.”
“Jadi itu alasannya kenapa kamu jadi rajin membaca kamus bahasa Spanyol?”
“Hehe.” Nam Hee tersenyum, “Tapi dari dulu, aku selalu ingat satu kata.”
“Apa?”
Te quiero.”
“Artinya?”
Saranghae.”

Flashback end

Tequiero. Te quiero. Sekarang aku mengerti arti pesan Nam Hee. Air mataku kembali jatuh perlahan. Nam Hee, mianhae. Aku benar-benar menyesali semua ini. Te quiero...



Bip Bip

1 new message

Aku menyeka air mataku, lalu membaca isi pesan itu.


---------------------------
Mianhae

Sender : Nam Hee
---------------------------











RCL RCL RCL (Read Comment Like) ya :D

Thanks a lot for read this ^^









photo credit :
http://classicnightmare.deviantart.com/art/Mianhae-140631845
http://s683.photobucket.com/albums/vv196/alfonso_lacra/?action=view&current=te_quieroO.jpg&newest=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar