Halo Semua! Di 'Baca-baca' kamu bisa baca-baca semua karangan originil milik saya sepuasnya yang kamu mau! Gratis, gak pakai bayar! Cuma, please don't be a SILENT READER ya ^^

Selasa, 22 Maret 2011

My Ex. -CHAPTER 6- (FANFIC)














Title : My Ex. (-CHAPTER 6-)
Genre : Romance
Casts : JiYeon, Yoo Seung Ho, Hyomin, Kim Byeol, Kim Bum



-CHAPTER 6-


-Ji Yeon-


“Aigoo.”
Ji Yeon sedang bercermin. Mata Ji Yeon bengkak akibat menangis semalam.

Ji Yeon mengambil hpnya, lalu melihat begitu banyak missed call dari Hyomin.
“Gawat!”
Ji Yeon segera menelepon Hyomin.
“Yobosseyo.” Terdengar suara Hyomin dari seberang.
“Ah! Hyomin a~ maaf aku tidak mengangkat telepon darimu. Aku tidur.”
“Tidur? Gurrae?”
“Ne. Aku kan sudah bilang, aku ingin tidur seharian.”
“Oh.”
“Ottohke?? Bagaimana pemotretannya?”
“Yah. Begitulah.”
“Mianhaeyo. Aku bukannya tidak mau menemanimu.”
“Gwaenchanna. Bagaimana perutmu?”
“Sudah sembuh kok. Hehe.”
“Baguslah. Kalau begitu sudah dulu ya. Ada yang harus aku kerjakan.”
“O..”
Ji Yeon menutup telepon.
‘Syukurlah Hyomin tidak marah.’



-Hyomin-


Hyomin tidak mengerti. Apa yang disembunyikan Ji Yeon? Kenapa Ji Yeon berbohong padanya?
Hyomin ingin mengetahui apa yang terjadi sesungguhnya.
“Apa Ji Yeon balikkan dengan Seung Ho? Tapi.. Bukankah Seung Ho sudah punya pacar?? Argghh!! Ji Yeon a~! Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dariku??”



-Seung Ho-


“Pesta?”
“Ne. Ulang tahunku kan lusa, jadi Ayah ingin mengadakan pesta. Ayah akan mengundang semua teman dan rekan kerjanya. Ayah juga ingin mengumumkan sesuatu pada rekan-rekannya.”
“Kenapa kamu tidak bilang padaku? Mengumumkan apa?” tanya Seung Ho.
“Mian. Ayah juga mendadak mengadakannya. Pengumuman? Tunggu saja nanti.” Kim Byeol tersenyum jahil, lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya,”Ini, berikan pada teman sekolahmu itu.”
“Teman sekolah?”
“Ne. Yang waktu itu ketemu di café. Ji.. siapa namanya?”














“Ji Yeon?”
“Ah! Ji Yeon. Ya, Ji Yeon. Berikan padanya dan temannya ya.”
“O.”
‘Kenapa Kim Byeol mengundang Ji Yeon?’ tanya Seung Ho dalam hati.



-Hyomin-


Hyomin membuka pintu masuk café. Hari ini ia bertemu rekan kerjanya.
Geraknya terhenti saat melihat Seung Ho dan Kim Byeol yang kebetulan akan keluar.
“Ah! Kebetulan sekali.” Kata Seung Ho.
“Annyeong.” Hyomin menyapa mereka.
“Ini.” Seung Ho memberikan dua undangan pada Hyomin, “Untukmu dan Ji Yeon.”
Hyomin melihat undangan itu.
“Datang ya.” Kata Kim Byeol lalu tersenyum.
“O. Pasti.” Hyomin membalas dengan senyuman juga.



-Ji Yeon-

TING TONG
“Siapa itu?” Ji Yeon beranjak dari sofa.
Saat pintu dibuka, “OPPA!!”













Dilihatnya Kim Bum berdiri di depan pintu membawa bunga.
“Ji Yeon a~!!” teriakan Kim Bum membuat telinga Ji Yeon pekak, “Ram.. rambutmu!! Apa yang terjadi?!”
“Ya~! Oppa! Oppa bisa dilempar tetangga karena suara oppa tahu!”
Kim Bum mendekati adiknya, “Kenapa dengan rambutmu? Ada yang membuatmu patah hati??”
“Aniya!” Ji yeon menyembur ke oppanya, sehingga Kim Bum mendapat pelukan hangat dari adiknya tersayang.
Kim Bum tersenyum, namun Ji Yeon malah meneteskan air mata.
“Hiks..”
“Wae??” kata Kim Bum panik, “Wae Ji Yeon a~?? Apa yang terjadi? Apa benar ada yang membuatmu patah hati??”
“Aniya. Aku cuma senang oppa sudah kembali. Senang sekali.”
“Mianhae. Lain kali aku tidak akan mau lagi kalau disuruh tugas ke luar.”
 “Wae??”
“Karena aku lebih saying adikku daripada pekerjaanku.” Kim Bum tersenyum lalu mengusap pipi Ji yeon yang basah karena air mata.
Kim Bum menaruh kopernya di kamar. Kemudian mengambil teh yang dihidangkan Ji Yeon.
“Sekarang jelaskan padaku, apa yang terjadi dengan rambutmu?”
“Tentu karena aku memotongnya.”
“Wae?? Rambutmu kan bagus. Kapan kamu memotongnya?”
“Tadi pagi aku ke salon. Aku hanya ingin suasana baru.”
Kim Bum mengacak-acak rambut Ji Yeon.
“Dasar.”
DRRT.. DRRT..
“Ah. HPku.” Kata Ji yeon seraya mengambil HPnya.
“Yobosseyo.”
“Ji Yeon a~ Tadi aku bertemu Seung Ho dan Kim Byeol.”
Ji Yeon kaget mendengar dua nama itu, “lalu?”
“Kim Byeol mengundang kita ke acara pesta ulang tahunnya. Lusa. Kamu mau pergi?”
“Ehm.. Aku..”
“Pergi saja. Kelihatannya pesta yang bagus.”
“Baiklah. Aku akan ke rumahmu lusa.”
Okay!” Hyomin menutup telepon.


“Wae?” tanya Kim Bum.
“Aniya. Pacar Seung Ho mengundangku dan Hyomin ke acara pesta ulang tahunnya.”
“Pacar Seung Ho?? Seung Ho yang dulu pacaran sama kamu?”
“Ne.”
“Kenapa dia mengundang mantan pacar dari pacarnya?”
“Entahlah.” Ji Yeon juga tidak mengerti. Kenapa Kim Byeol mengundangnya.



-Ji Yeon-


Hari ini pesta ulang tahun Kim Byeol. Ji Yeon sedang bersiap-siap ke rumah Hyomin sebelum pergi ke pesta.
“Kamu sudah mau pergi?” tanya Kim Bum yang sedang asyik di depan computer.
“Ne. Oppa mau ikut?”
“Aniya. Mau kuantar?”
“Boleh.”
“Sebentar ya. Lagi seru nih.”















“Oppa sedang chatting ya? Kok senyum-senyum sendiri?” Ji Yeon mengintip layar computer.
“Jangan!” Kim Bum berusaha menutupi layar computer.
“Ciee.. Oppa lagi chatting sama pacar oppa ya??” goda Ji yeon.
“A.. Aniya!!”
“Jadi? Kenapa oppa panik begitu?”
“Mau tahu saja kamu.”
“Oppa pelit. Gitu ya. Aku juga gak mau cerita-cerita sama oppa lagi!”
“Ih. Ngambek!” goda Kim Bum sambil mengambil jaketnya, “Gajja.”
Ji Yeon menjulurkan lidah, “Bleek!”




-Hyomin-


TING TONG
Hyomin membukakan pintu untuk Ji Yeon.
“Ya~! Kamu memotong rambutmu??”
“O. Wae? Aneh ya?”
“Aniya. Cantik kok. Ayo masuk.”
Ji Yeon memasuki kamar Hyomin.















“Menurutmu, ini atau ini?” Hyomin menunjukkan dua setelan baju.
“Hem.. Ini. Aku pakai gaun hitam soalnya.” Ji Yeon menunjuk yang sebelah kiri.
“Baiklah. Hey, rambutmu mau dibiarin gitu aja?”
“Memangnya kenapa? Ya~ Sejak kapan Hyomin jadi modis seperti ini?” Ji Yeon tertawa melihat sahabatnya yang telah banyak berubah.
“Dasar kamu. Lebih baik rambutmu diikat saja.”
“Tapi kan sudah pendek.”
“Gak pendek-pendek amat kok. Sini aku bantu.”
Ji Yeon duduk diam dan membiarkan Hyomin mengurusi rambutnya.
“Lucu ya. Hyomin yang dulu tidak tahu fashion sama sekali, sekarang malah mengurusi rambutku.”
Keduanya tertawa bersama.




-Seung Ho-


Seung Ho mencari-cari sosok Ji Yeon. Ia penasaran apakah Ji Yeon akan datang.
“Seung Ho a~, Ayah memanggilmu.” Kata Kim Byeol.
“O. Baiklah.”



-Ji Yeon-

Ji Yeon melihat sekeliling.
“Ji Yeon a~ Kenapa celingak celinguk?” tanya Hyomin heran.
“Aniya.” Ji yeon menggeleng. Kemudian tampak seorang perempuan cantik menghampiri mereka.
“Ah. Kim Byeol, selamat ulang tahun. Pesta yang bagus.” Kata Hyomin.
Ji Yeon hanya tersenyum.
“Gomawo. Nikmatilah pesta ini. Aku permisi dulu.” Kata Kim Byeol seraya pergi.
“Hebat ya. Seung Ho beruntung punya pacar seperti dia.” Kata Hyomin.

Meski Ji Yeon telah bertekad untuk melupakan Seung Ho, kata-kata Hyomin masih menusuk hatinya.
“PERHATIAN SEMUANYA.” Terdengar suara seorang pria dari atas panggung.
Seung Ho terlihat berdiri di sana, bersama Kim byeol.
“Di hari bahagia ini, di mana putriku tercinta berulang tahun, saya ingin mengumumkan sesuatu yang sangat menggembirakan! Karena, putri saya, adalah anak satu-satunya, mungkin akan berat bila ia mengurus perusahaan besar ini sendirian nantinya. Oleh karena itu, saya memutuskan, untuk menyerahkan urusan perusahaan kelak kepada calon menantu saya, Yoo Seung Ho! Saya juga akan segera mengadakan pesta pertunangan mereka.”
Semua bertepuk tangan dengan meriah. Kim Byeol dan Seung Ho tampak tersenyum bahagia. Hanya Ji Yeon yang terdiam, hatinya hancur. Ia tahu ini semua wajar terjadi, tapi ia tetap merasa sakit, pikirannya kacau. Air matanya telah mengumpul di pelupuk matanya.


















Ji Yeon pergi dari gedung acara tanpa sepengetahuan Hyomin. Ia tidak dapat menahan air matanya lagi. Seperti hujan yang deras ini, hati Ji Yeon juga begitu. Ji Yeon terus berlari.


-Hyomin-


“Ji..” saat membalikkan badan, Hyomin baru meyadari hilangnya Ji Yeon.
Hyomin panik, ia mencari ke seluruh ruangan, namun ia tetap tidak menemukan Ji Yeon. Hyomin mengambil HP, berusaha menghubungi Ji Yeon, namun tak diangkat.
“Ji Yeon a~!”
Hyomin bergegas pergi, ia bahkan tidak sempat berpamitan lagi.



-Seung Ho-

Seung Ho yang masih kaget mendengar pengumuman tadi tanpa sengaja melihat Hyomin yang berlari keluar, ia pun mengikutinya.
Sampai di luar, Seung Ho tidak menemukan siapa pun, hanya hujan deras yang mengguyur.














TO BE CONTINUED







Ottohke? Cukup panjangkah yang ini?
Ditunggu like & commentnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar