Halo Semua! Di 'Baca-baca' kamu bisa baca-baca semua karangan originil milik saya sepuasnya yang kamu mau! Gratis, gak pakai bayar! Cuma, please don't be a SILENT READER ya ^^

Kamis, 24 Maret 2011

Meet You (fanfic-oneshot)

Meet You
Cast : Leeteuk, Donghae, Yoo Mi
Genre : Romance


Leeteuk POV

Untunglah matahari bersinar cerah hari ini, jadi aku bisa menjenguk Yoo Mi.
Kumasuki ruang serba putih itu dengan membawa buket bunga mawar pink. Bunga kesukaan Yoo Mi. Dia pasti senang.
Begitu kubuka pintu kamar tempat Yoo Mi dirawat, sosok seseorang mengagetkanku.
“Donghae? Sejak kapan kamu pulang ke sini?” Donghae, teman baikku yang telah lama menuntut ilmu di Amerika, tiba-tiba hadir di depanku, seperti mimpi saja.
“Baru hari ini. Begitu tahu Yoo Mi sakit, aku langsung pulang. Apa kabar?” Kata Donghae sambil tersenyum.
“Baik. Tapi, bukankah biaya transportmu itu mahal? Lagipula Yoo Mi hanya terkena infeksi lambung. Tidak terlalu parah dan hanya perlu diopname beberapa hari. Ya kan Yoo Mi?”
“Ne.” Jawab Yoo Mi singkat, wajahnya berubah lesu.
“Wae Yoo Mi? Apa sakit lagi? Ada yang tidak enak?” tanyaku khawatir.
“Aniya.” Yoo Mi menjawab sambil tersenyum membuatku sedikit lega.
“Ya! Donghae a, sudah lama tidak bertemu, bagaimana kalau besok kita makan? Kapan kamu kembali ke Amerika?”
“Boleh. Aku belum tahu kapan.”
“Apa tidak mengganggu pelajaranmu?”
“....” Donghae hanya tersenyum kaku.




Aku dan Donghae sedang menyantap makan siang di sebuah cafe, sebelum pergi menjenguk Yoo Mi.
“Leeteuk, kamu masih ingat waktu kita kecil?”
“Tentu. Mana mungkin aku lupa saat-saat bersamamu dan Yoo Mi.”
“Baguslah.”
“Waeyo?” tanyaku heran.
“Aniya. Aku hanya berharap waktu berhenti saat itu.”
“Wae? Apa kamu menyesal pergi ke amerika meninggalkan kami?”
“Aniya.” Donghae tertawa kecil mendengar pertanyaanku.



“Yoo..” kata-kataku terhenti saat melihat pemandangan itu. Yoo Mi. Dia.. mulutnya mengeluarkan darah.
“Yoo Mi! Suster, tolong!” teriak Donghae memanggil suster.
Aku terpaku melihat keadaan Yoo Mi seperti itu. Kenapa dia sampai muntah darah?
Dokter segera datang dan meminta aku dan Donghae untuk menunggu di luar.

“Donghae, kenapa bisa begini? Apa infeksinya makin parah? Kemarin dia terlihat sehat-sehat saja.” Tanyaku dengan wajah yang masih pucat. Sekujur tubuhku terasa lemas.
“Semua akan baik-baik saja. Tenanglah.” Donghae mencoba menenangkanku.
“Dokter! Bagaimana keadaan Yoo Mi?” aku segera menginterogasi dokter begitu ia keluar dari kamar Yoo Mi.
“Dia akan sering mengalami muntah darah seperti itu. Apa kalian keluarganya?”
“Dia..” Yoo Mi adalah yatim piatu, dia tidak memiliki keluarga. Yang dia punya hanya aku dan Donghae.
“Saya kakaknya.” Donghae menerobos begitu saja.
“Kalau begitu, boleh bicara di kantor saya?”
Donghae mengangguk pelan kemudian mengikuti dokter.

“Yoo Mi, gwaenchanna?” tanyaku pelan ketika memasuki kamarnya.
Yoo Mi hanya tersenyum kecil. Saat itu aku tahu, dia sedang menderita karena sakitnya. Bisa kulihat di raut wajahnya. Aku sudah lama mengenalnya, walau dia tersenyum, dia tidak bisa membohongiku kalau dia sakit.
Aku memegang tangan Yoo Mi, dan duduk di sampingnya.
“Yoo Mi, kalau nanti kamu sudah sembuh, kita jalan-jalan ke Amerika ya? Kita lihat tempat Donghae tinggal dan belajar, hitung-hitung dia bisa jadi tour guide kita.”
“Itu.. ide yang bagus.” Kata Yoo Mi, namun senyum di wajahnya berubah menjadi tangisan.
“Yoo Mi a, wae? Apa sangat sakit?”
“Leeteuk, boleh tinggalkan aku sendiri? Sebentar saja.” Kata Yoo Mi memaksakan diri untuk tersenyum.
“Arasseo..”

Aku tidak mengerti, apa yang terjadi padanya?
Donghae, mungkin dia tahu sesuatu.
Aku bergegas ke ruangan dokter, begitu sampai, kulihat Donghae sedang berbicara serius dengan dokter. Wajahnya terlihat kacau.
“Maksud dokter?”
“Ne. Tinggal sebentar lagi. Buatlah dia bahagia.”
Apa maksud mereka? Apa mereka membicarakan Yoo Mi?
“Arasseo..”
Donghae berjalan keluar dan terlihat kaget saat mendapatiku di depan pintu.
“Lee.. Leeteuk?? Sejak kapan kamu di sini??”
“Donghae! Apa yang terjadi sebenarnya? Katakan padaku.”
“Aku..”
“Donghae!!”

Flashback
“Yobosseyo.”
“Donghae?”
“Yoo Mi! Apa kabar?”
“Baik. Kamu?”
“Ya begitulah. Ada apa? Tumben kamu meneleponku? Sedang bertengkar dengan Leeteuk?”
“aniya..”
“lalu?
“Donghae.. kamu bisa pulang?”
“Waeyo? Kamu kangen padaku?”
“Aku.. terkena kanker lambung. Umurku tidak lama lagi.”
“jangan bercanda seperti itu Yoo Mi.”
“Aku serius Donghae.”
“Apa.. Leeteuk sudah tahu?”
“Aniya. Aku tidak ingin dia tahu. Tolong, rahasiakan ini darinya.”
“Baiklah, aku akan segera pulang.”

Flashback end

“Begitulah, Yoo Mi memberitahuku lewat telepon. Dia yang memintaku untuk tidak memberitahumu.” Donghae menceritakan percakapannya dengan Yoo Mi lewat telepon.

“Wae?! Kenapa Donghae?? Aku ini pacarnya? Kenapa dia malah memberi tahumu lebih dulu??”
“Leeteuk, kadang ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan langsung..”
“Wae? Apa aku tak pantas untuk tahu?” air mataku perlahan mengalir. Aku tidak mengerti. Kenapa semua ini terjadi?
“Mungkin dia hanya tidak ingin membuatmu sedih..”
“Yoo Mi...”
Kenyataan ini terlalu pahit. Aku tidak bisa menerimanya. Kami sejak dulu selalu bersama, bagaimana mungkin bila kami harus kehilangan salah satu dari kami? Tuhan, kenapa kamu ingin mengambil Yoo Mi dari kami?

Aku memasuki kamar Yoo Mi, dan kulihat Donghae duduk di sampingnya. Namun ia segera beranjak saat melihat kedatanganku.
“Bicaralah..” katanya smabil menepuk bahuku kemudia keluar dari kamar.

Aku duduk di samping Yoo Mi, “Yoo Mi, kenapa tidak bilang padaku?”
“Aku..” Yoo Mi mengeluarkan air matanya, “Aku tidak ingin membuatmu sedih.”
“Aku akan semakin sedih karena tahu bahwa akulah yang terakhir tahu mengenai ini.”
“Mianhae Donghae..”
“Yoo Mi, apa kamu mencintaiku?”
“Tentu saja...” tangisannya semakin kuat.
“Bagaimana dengan Donghae?”
“Aku menyayanginya. Dia sudah seperti kakakku. Aku menyayangi kalian berdua.”
“Syukurlah..” aku memeluk Yoo Mi yang masih menangis.
“Mianhae.. kalau saja kalian tidak bertemu aku, kalian tidak akan sedih seperti ini.”
Perkataan Yoo Mi membuat air mataku kembali mengalir.
“Jangan bicara begitu. Justru aku bersyukur karena bertemu denganmu.”
Donghae kemudian masuk, dan tersenyum pahit melihat kami.
“Betul kata Leeteuk.”
“Aku.. benar-benar bersyukur bisa bertemu kalian berdua.” Kata Yoo Mi sambil tersenyum.


 Itulah senyum terindah dan terakhir dari Yoo Mi untuk kami.







Beberapa tahun kemudian


“Yobosseyo..”
“Ya Donghae! Apa kabar? Kapan kamu pulang ke sini?”
“Untuk sementara mungkin tidak bisa, di sini masih banyak tugas sih.”
“Kalau begitu, aku saja yang ke sana.”

“Gurrae?? Serius?” tanya Donghae semangat.

“Ne. Tapi kamu harus menjadi tour guideku ya.”




END







Otohke? >.< Mian kalo gaje.. hihi.. Ini ff 1 jam-an.. jadi mian kalo gaje..tetep ditunggu RCLnya ya ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar